Kamis, 18 Juni 2009

Pembelajaran IPA Terpadu di SMP Al Muslim Sidoarjo

IPA merupakan konsep pembelajaran alam dan mempunyai hubungan yang sangat luas terkait dengan kehidupan manusia. Pembelajaran IPA sangat berperan dalam proses pendidikan dan juga perkembangan teknologi, karena IPA memiliki upaya untuk membangkitkan minat manusia serta kemampuan dalam mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi. IPA sebagai salah satu mata pelajaran unggulan di lembaga pendidikan Al Muslim juga melakukan pembenahan sesuai dengan tuntutan kurikulum dan dalam upaya meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi IPA. Konsep pembelajaran IPA yang terdiri dari biologi, kimia dan fisika yang semula penyampaiannya terpisah diintegrasikan menjadi satu materi IPA terpadu. Dengan demikian tidak hanya pemahaman siswa saja yang diharapkan bisa tercapai, tetapi juga efisiensi pada KBM. Sudah 3 tahun ini SMP Al Muslim melaksanakan pembelajaran IPA dengan konsep Terpadu. Penyusunan materi dilakukan dengan berkolaborasi antara guru bidang studi fisika, kimia dan biologi. Dalam tahap persiapan pembelajaran , guru menyusun skenario pembelajaran dalam bentuk RPP IPA terpadu. Agar materi IPA Terpadu dapat dengan mudah dipahamai siswa, guru IPA SMP Al Muslim menyiasati dengan memberikan materi dasar sesuai standar kompetensi yang diinginkan. Selanjutnya, dari standar kompetensi tersebut, ditarik materi-materi yang bisa dipadukan dan dibuat dalam bentuk tema. Tema tersebut sudah memiliki keterkaitan antara fisika, kimia dan biologi, sesuai dengan kompetensi yang harus dikuasai siswa.
Belum banyak SMP di wilayah Surabaya & Sidoarjo yang melaksanakan pembelajaran IPA dengan konsep keterpaduan. Apalagi buku-buku IPA yang digunakan sebagai panduan belajar siswa belum banyak yang menyampaikan materi dengan konsep IPA Terpadu. Sekalipun sudah banyak pelatihan penyusunan materi IPA Terpadu, namun demikian karena minimnya sumber belajar dengan konsep IPA Terpadu, membuat guru-guru SMP belum siap sepenuhnya untuk menyampaikan materi IPA secara Terpadu. Menurut penelitian konsultan pendidikan sekaligus dosen Biologi UNESA, Dra. Widowati Budijastuti, M.Pd, kurang dari 5% saja sekolah di Surabaya & Sidoarjo yang sudah melaksanakan pembelajaran IPA Terpadu. Itupun, kata beliau, pelaksanaannya belum sepenuhnya memenuhi prinsip pembelajaran IPA Terpadu.
Berdasarkan penelitan yang dilakukan oleh guru IPA SMP Al Muslim, Dyah Mustikasih, S.Si, pada siswa kelas VIII SMP Al Muslim, dapat diketahui bahwa dengan pembelajaran IPA Terpadu dapat meningkatkan motivasi belajar siswa, meningkatkan wawasan berpikir siswa dan meningkatkan pemahaman siswa terhadap pembelajaran IPA, bahwa antara bidang satu dengan lainnya tidak terpisahkan bahkan saling terkait. Dengan demikian, memudahkan siswa dalam memahami suatu tema/materi, apalagi jika materi tersebut erat dengan kehidupan sehari-hari. Data tersebut diperoleh dari angket respon belajar siswa terhadap 25 siswa kelas VIII SMP Al Muslim. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh pembelajaran IPA Terpadu pada prestasi belajar siswa, dilakukan uji korelasi r dan uji dengan 2 rataan berbeda. Pada uji r, diperoleh nilai korelasi r sebesar 0,962, yang berarti terdapat perbedaan yang berarti antara prestasi belajar dengan pembelajaran IPA Terpadu yang dilakukan. Sedangkan Uji t digunakan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan hasil belajar siswa sebelum dan sesudah pembelajaran IPA Terpadu. Data hasil belajar siswa diperoleh dari nilai kognitif pada tes hasil belajar siswa sebelum dan sesudah pembelajaran IPA Terpadu. Dari hasil penghitungan, diketahui bahwa nilai t hitung pada taraf nyata 0,05 dan dk 48 adalah 0,0365. Nilai ini lebih kecil dibandingkan t tabel, yaitu 1,0106, sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang berarti pada prestasi belajar siswa antara sebelum dan sesudah pembelajaran IPA Terpadu.

Jumat, 05 Juni 2009

KIMIA Tak Perlu Merasa Tersisihkan Dalam IPA Terpadu


Resume :
Kimia merupakan bidang studi yang tergabung dalam mata pelajaran IPA SMP sejak sekitar 4 tahun lalu. Meskipun muatannya tidak sebanyak bidang IPA lainnya, bukan berarti kimia boleh dipandang sebelah mata. Dengan pembelajaran yang bermakna dan menyenangkan bisa menumbuhkan kecintaan siswa terhadap bidang studi ini bahkan melatih siswa berpikir kritis dan sistematis.

Mata pelajaran IPA untuk SMP memang mempunyai tiga muatan, yakni Fisika, Biologi dan Kimia. Namun mata pelajaran ini berdiri sendiri-sendiri ketika kurikulum KBK tahun 2004. Seiring dengan pergantian kurikulum, mata pelajaran IPA pun juga mengalami perubahan. Dengan adanya kurikulum KTSP, fisika, biologi dan kimia tidak lagi berdiri sendiri-sendiri tetapi merupakan kesatuan yakni IPA terpadu. Dalam penyusunan kurikulum IPA terpadu ini, jika dilihat dari Standar Kompetensi yang harus dikuasai siswa, nampak bahwa bidang studi kimia hanya memiliki bidang kajian yang relatif sedikit. Apalagi bila dilihat Standar Kompetensi yang ada tidaklah berurutan sesuai dengan tahap perkembangan proses belajar siswa. Namun guru bidang studi ini tidak perlu merasa tersisih. Melalui pembelajaran IPA Terpadu, banyak materi yang bisa dimuati oleh kimia.
Kimia merupakan bidang baru bagi siswa SMP, sehingga sebaiknya pada siswa SMP baru (kelas VII) diberikan Standar Kompetensi yang bisa membuat siswa tertarik dan mencintai bidang ini terlebih dahulu. Seperti pada kurikulum KBK sebelumnya, siswa kelas VII diberi materi tentang bahan kimia di sekitar mereka, baik tentang manfaat, pembuatan dan bagaimana dampaknya terhadap lingkungan. Tentu saja hal ini membuat mereka tertarik karena semua bahan tersebut ada di sekitar mereka dan mereka menggunakannya setiap hari. Namun, dalam kurikulum yang sekarang siswa kelas VII sudah dijejali dengan materi yang semula diberikan di kelas VIII sehingga guru harus putar otak bagaimana materi yang sulit seperti tentang unsur, senyawa, dan campuran bisa membuat siswa terkesan dengan pelajaran IPA, khususnya kimia. Meskipun materi ini cukup sulit (terutama materi senyawa & tata namanya), tetapi melalui pemodelan-pemodelan sederhana oleh guru seperti misalnya menggunakan media pembelajaran dengan plastisin dan tusuk gigi dapat digunakan untuk membuat model senyawa. Pembelajaran kimia makin sempit bidang kajinya dalam kurikulum ini karena beberapa materi di kls IX ditiadakan padahal itu termasuk materi yang penting, misalnya tentang reaksi kimia dan laju reaksi.
IPA juga merupakan mata pelajaran baru yang masuk UN SMP tahun 2008. Jadi merupakan beban berat juga bagi guru mata pelajaran ini karena menjadi penentu anak didiknya untuk lulus. Apalagi bagi bidang studi kimia, dimana pada SKL IPA hanya mendapat jatah minim yaitu 2 SKL. Harapannya, dengan 2 SKL tersebut siswa harus mampu menjawab materi kimia dengan benar semua. Meskipun materinya minim, guru bidang studi ini tak perlu ciut hati, karena bisa memberikan soal sebanyak-banyaknya dalam 2 SKL dan meyakinkan siswa untuk lebih memahami materi tersebut.
Kimia sering diidentikkan dengan mata pelajaran yang berisi tentang bahan kimia dan efek sampingnya. Seperti misalnya materi kimia tentang zat aditif (bahan tambahan dalam makanan) serta zat adiktif dan psikotropika (narkotika dan zat kimia yang minimbulkan kecanduan). Pengarahan dari guru yang keliru membuat siswa makin tidak menyukai bidang ini. Sebaiknya, buatlah siswa menyukai terlebih dahulu dengan menceritakan manfaatnya bahkan jika perlu mereka diajak untuk praktek membuat bahan kimia sehari-hari, seperti pewangi atau detergen. Sehingga menumbuhkan rasa kesukaan dalam diri mereka tentang bidang studi ini.
Bidang ini juga banyak mengajarkan konsep-konsep dasar yang harus dikuasai siswa agar bisa mempelajari bidang IPA yang lain dengan baik. Seperti misalnya, konsep partikel materi di kelas VIII akan sangat bermanfaat ketika siswa mempelajari tentang wujud zat dan pemuaian (fisika). Konsep lainnya seperti pengklasifikasian unsur, senyawa dan campuran akan sangat membantu siswa ketika mempelajari zat-zat apa saja yang menyusun tubuh mereka (biologi). Jadi, bidang studi ini meskipun kecil kapasitasnya, tetapi besar manfaatnya. Selanjutnya, jadikan setiap pembelajaran bermakna dan berkesan bagi siswa sehingga siswa makin mencintai bidang kajian ini. Dan bagi guru pengajar IPA khususnya bidang studi kimia, dengan menanamkan kecintaan siswa pada mata pelajaran IPA bisa menumbuhkan sikap dan cara berpikir kritis dan sistematik sesuai dengan tahap-tahap penyelesaian masalah yang biasa diajarkan pada pembelajaran IPA. Semoga Indonesia bisa mencetak ilmuwan yang tidak hanya kritis dalam berpikir tetapi juga dalam bertindak.

Kamis, 04 Juni 2009

Kuingin Perjuangan Kali Ini Berbuah Manis

Penantian itu akan segera berakhir. Setelah sekian lama, segenap upaya dikerahkan demi keberhasilan kelulusan kelas IX tahun ini. Baik persiapan mental maupun materi. Hampir lebih dari 7 bulan siswa kelas IX digembleng dengan berbagai model soal try out agar mereka paham dan hapal dengan model-model soal UN. Tidak hanya itu, upaya persiapan mental juga dilakukan. Mulai bimbingan psikolog, pemberian motivasi wali kelas & guru pengajar lainnya, hingga upaya management spiritual secara pribadi (dzikir, pembacaan Al Ma’surat, bahkan guru-guru pun berupaya berpuasa) demi menguatkan do’a pada Sang Khalik.
Target nilai kelulusan UN setiap tahun meningkat. Tahun ini mencapai nilai rata-rata 5,5 dengan 4 mata pelajaran yang diujikan. Matematika setiap tahun selalu menjadi momok, karena mata pelajaran iniah yang cenderung nilai rata-ratanya rendah untuk pencapaian nilai UN, tidak hanya di SMP Al Muslim tapi juga di beberapa sekolah lain. Oleh karena itu, kepala sekolah SMP Al Muslim pun memadatkan semua pelajaran non UN di semester gasal dan hanya mata pelajaran UN saja yang diajarkan di semester genap diselingi dengan Try Out. Tidak hanya itu, untuk memantapkan siswa yang tingkat akademiknya masih kurang, diadakan Bimbel sore sepulang sekolah, sehingga siswa tidak perlu lagi mengambil bimbel di luar sekolah. Upaya moriil dilakukan dengan membangunkan siswa setiap malam untuk sholat tahajud, dan tentu saja peran wali kelas sangat penting dalam hal ini. Tanpa lelah Ustadzah Mahmudah membangunkan siswa kelas IX setiap malam untuk melakukan sholat tahajud dan tiada memotivasi para orang tua untuk tidak pernah putus berdo’a demi keberhasilan anak-anaknya. Belum lagi upaya sekolah yaitu dengan kegiatan MABIT yang tujuan utamanya sebagai recharging siswa (terutama kelas IX) agar semakin ikhlas dan tawakal dalam mendekatkan diri kepada ALLAH. Informasi seputar SMA baik dari program reguler maupun SBI di Sidoarjo dan di luar Sidoarjo pun dilakukan. Sehinga mulai awal siswa sudah bisa mengambil ancang-ancang tentang target sekolah yang akan dicapainya berkaitan dengan nilai akademik mereka sebelumnya.
Pada tahun ini upaya yang dilakukan tidak hanya diutamakan di kelas IX. Beberapa siswa yang bermasalah secara akademik dan sikap telah melalui evaluasi yang beruntun oleh wali kelas hingga kepala sekolah. Diharapkan melalui proses tersebut bisa diperoleh upaya kerjasama antara sekolah dan orang tua agar dapat meningkatkan prestasi siswa dalam segala aspek. Hasilnya, pada tahun ini bimbel tidak hanya diberlakukan pada siswa kelas IX tapi juga dimulai dari kelas VII dan VIII setiap sore sepulang sekolah. Dengan demikian setiap ustad-ustadzah pengajar mata pelajaran UN mendapat jatah bimbel sore 3 kali dalam seminggu dengan waktu bimbel antara 1 – 1 ½ jam setiap pertemuannya. Tanpa dukungan dan peran keluarga, tentu saja hal ini tidaklah mudah.
Sungguh pengorbanan yang luar biasa. Namun, hal ini terasa sangat indah dilakukan bila segala sesuatunya atas rasa ikhlas kepadaNya, dan terasa ringan bila dilakukan atas dasar kebersamaan. Apalagi jika melihat para alumni (hingga kini telah meluluskan 5 generasi) dan ternyata mereka semua berhasil dan tidak melupakan akar dimana mereka berasal, semua perjuangan ini makin terasa manis. Dengan berkeyakinan bahwa semua perjuangan pasti membuahkan sesuatu yang indah, maka pengorbanan itu tak akan pernah sia-sia. Semoga setiap tahun kualitas dan kuantitas siswa SMP Al Muslim makin baik dan meningkat. Dan semoga Allah senantiasa memberikan kekuatan dan kemudahan ustadz-ustadzah dalam membimbing para generasi penerus harapan bangsa ini, yang mungkin kelak tidak hanya mengharumkan nama SMP Al Muslim, namun juga nama bangsa dan agama.

Memahami Cara Belajar Anak Melalui Gaya Belajar Yang Unik


Setiap individu dilahirkan dengan karakteristiknya masing-masing. Demikian pula kemampuan dalam mempelajari hal yang baru. Kemampuan seseorang untuk memahami dan menyerap suatu informasi sudah pasti berbeda tingkatnya. Ada yang cepat, sedang dan ada pula yang sangat lambat. Karenanya, mereka seringkali harus menempuh cara berbeda untuk bisa memahami sebuah informasi atau pelajaran yang sama.
Seorang guru dituntut memiliki minimal dua kompetensi yang digunakan dalam proses pembelajaran. Kompetensi tersebut adalah kompetensi yang bersifat administrasi dan non administrasi. Kompetensi yang bersifat administrasi digunakan untuk kontrol dalam proses pembelajaran. Sedangkan kompetensi yang bersifat non administrasi sebenarnya adalah yang lebih penting dalam menentukan keberhasilan proses pembelajaran dan bersifat lebih dominan. Di antaranya adalah keterampilan mengetahui karakteristik belajar siswa. Memang dalam sistem pembelajaran ada program remidial dan pengayaan untuk perbaikan dan peningkatan prestasi siswa. Namun program tersebut tidak akan berjalan lancar bila hanya semata-mata menjalankan program saja tanpa melihat keheterogenan siswa.
Gaya belajar merupakan suatu kombinasi dari bagaimana ia menyerap, dan kemudian mengatur serta mengolah informasi. Gaya belajar bukan hanya berupa aspek ketika menghadapi informasi, melihat, mendengar, menulis dan berkata tetapi juga aspek pemrosesan informasi dalam merespon sesuatu atas lingkungan belajarnya. Dalam buku Quantum Learning atau Quantum Teaching dijelaskan tentang karakteristik belajar seseorang atau gaya belajar seseorang. Dalam buku tersebut diuraikan bahwa siswa memiliki tiga tipe belajar atau kombinasi dari ketiganya. Tipe-tipe belajar yang dimaksud yaitu tipe visual, tipe auditorial dan kinestetik. Ketiga tipe ini memiliki ciri khas dan penanganan yang khusus pula.
Gaya belajar tipe visual adalah gaya belajar yang dominan mengandalkan visual. Ciri-ciri gaya belajar ini adalah :
• Berbicara dengan cepat
• Pengeja yang baik
• Teliti terhadap yang detail
• Pembaca cepat dan tekun, lebih suka membaca ketimbang dibacakan
• Mengingat apa yang dilihat daripada yang didengar
• Pelupa dalam menyampaikan pesan verbal
• Sering menjawab pertanyaan dengan jawaban singkat
• Senang terhadap seni daripada musik
• Sukar atau tidak pandai memilih kata-kata ketika berbicara
• Senang memperhatikan melalui demonstrasi daripada ceramah.
• Pembawaannya rapi dan teratur.
• Suka mengantuk bila mendengarkan penjelasan yang panjang lebar
Penanganan belajarnya adalah dengan dibantu kombinasi peraga visual, gambar/slide atau simbol-simbol, penggunaan VCD, menandai kalimat dengan stabilo atau dengan pengamatan langsung
Gaya belajar tipe auditorial adalah gaya belajar yang dominan mengandalkan auditorial atau pendengaran. Ciri-ciri gaya belajar ini adalah :
• Berbicara dengan diri sendiri saat bekerja atau belajar
• Menggerakkan bibir mereka ketika membaca dan mendengarkan.
• Pandai dalam menyampaikan pesan verbal
• Dapat mengulangi dan meniru nada, birama atau warna suara tertentu ketika bercerita.
• Memiliki kesulitan ketika menulis tapi pandai bercerita dan fasih ketika berbicara
• Senang berdiskusi, berbicara dan menjelaskan sesuatu dengan panjang lebar
• Lebih senang musik dari pada seni yang melibatkan visual
Penanganan belajarnya adalah sering diajak diskusi, tanya jawab, mengulang kalimat atau menghafal menggunakan nada/irama tertentu
Gaya belajar tipe kinestetik adalah gaya belajar yang dominan praktek atau eksperimen atau yang dapat diujicoba sendiri. Ciri-ciri gaya belajar ini adalah :
• Berbicaranya dengan perlahan dan cermat
• Ketika berbicara dengan seseorang biasanya ia menyentuh atau memegang orang yang diajak berbicara atau tangannya sibuk dengan memainkan sesuatu umpama pena.
• Berorientasi pada fisik dan banyak gerak
• Mengahafal sambil berjalan dan melihat
• Belajar melalui manipulasi atau praktik
• Senang berkreasi
• Banyak menggunakan isyarat tubuh
• Tidak dapat duduk diam dalam waktu yang lama
• Kemungkinan besar tulisannya jelek
• Tertantang dengan suatu aktivitas yang menyibukkan dan selalu ingin mencoba atau bereksperimen sendiri.
• Senang dengan aktivitas fisik, olahraga atau kerja praktik
Penanganan belajarnya adalah sering dibantu dengan melibatkan mereka dalam praktik langsung, belajar dari pengalaman atau menggunakan media komputer. Kebanyakan dari tipe gaya belajar ini cenderung aktif, sehingga bagi beberapa guru yang belum memahami gaya belajarnya, siswa seperti ini kadang dianggap sebagai siswa pembuat ulah. Ada baiknya di tengah pelajaran guru member jeda waktu, sehingga anak dengan gaya belajar ini tidak menjadi bosan.
Dengan mengetahui karakteristik belajar siswa, seorang guru akan dapat memberikan bekal kepada siswanya untuk dapat menghadapi perubahan cara atau pola belajar di tiap jenjang pendidikan. Siswa tidak akan mengalami shock study terhadap perubahan pola pembelajaran tersebut. Dan yang jelas dapat menangani keheterogenan cara belajar siswa untuk bersama-sama mencapai ketuntasan belajar. Bagi guru, dengan mengetahui keheterogenan dalam gaya belajar siswa, dapat membuat makin kreatif dalam menyampaikan model pembelajaran yang bervariasi yang mengkombinasikan berbagai gaya belajar, sehingga ketercapaian belajar semakin baik.

Rabu, 03 Juni 2009

Auzan-Si Kuat yang Teguh Pada Kebenaran




Tak lama berselang, sekitar 4 bulan setelah kegagalan kehamilan ke-2 ku aku mengandung putra ke-3 ku (yg skarang adalah anak ke-2ku). Setelah kehamilan memasuki usia 8 bulan, dokter mendiagnosa bahwa si kecil terlilit tali pusar. Aku dan suami tak ingin kehilangan tuk ke-2 kalinya. Akhirnya sepakat diputuskan bersama bahwa Aku Akan Menjalani OPERASI CESAR tuk ke-2 kalinya, demi keselamatanku dan si buah hati. Akhirnya 1 hari menjelang ultahku yang ke-33 tahun aku mendapatkan kado terindah sepanjang hidupku saat itu, yaitu kehadiran si kecil nan tampan dengan berat 3200 gr dan panjang 50 cm, pada tgl 28 Juni 2007 di RS Haji Sukolilo Sby. Kami menamakannya AUZAN HIRZI IHTIFAZHUDDIN, dengan harapan dari pemberian nama itu kelak akan menjadi kekuatan doa baginya untuk senantiasa teguh pada kebenaran Islam yang Hakiki. Selamat berjuang, warrior-ku. Doa Bapak dan Ibu menyertai di setiap langkahmu menggapai cita dan asa. Jadilah yang terbaik dari kami! Bintang yang tak pernah redup, melati yang mewangi diantara belukar, lumut yang selalu survive sekalipun di batuan yang keras. We're proud of You, Son!!!

Farizan-Penerang hati Orang Tua


Pada hari itu, Minggu 29 Oktober 2000, sekitar pukul 9 pagi, air ketubanku pecah menginjak kehamilanku masuk 9 bulan 3 hari. Alhasil, rencana kelahiran maju 10 hari. Dokter yang biasa memeriksa pun belum datang dari umroh. Terpaksa, minggu itu di RS Haji Sukolilo, aku terpaksa menunggu dokter pengganti dalam keadaan air ketuban terus mengucur keluar tanpa adanya kontraksi. Karena aku tak merasa sakit sedikit pun, perawat dan dokter pun jadi sedikit khawatir. Setelah menimbang-nimbang, dengan tekad bulat suamiku yang sejak pagi setia menungguiku, ambil keputusan extra saat itu : Aku Sebaiknya DIOPERASI, biar si jabang bayi selamat begitu pun aku. Alhamdulillah keputusan itu (dengan RidloNya) membuahkan si mungil tampan berbobot 300 gram yang lahir pukul 14.45 sore dengan panjang 50 cm, dan diberi nama FARIZAN QOLBU ALKHUDIA (Penerang Hati Kedua Orang Tua). Harapan kami padamu, anakku, Engkau bisa menerangi hati kami layaknya Engkau menerangi orang-orang di sekelilingku , dengan cinta, perilaku dan semua kebaikan yang ada padamu. Itulah doa kami padamu, sayank! Ya Allah, kabulkan harapan yang sekaligus doa kami sebaik kami memberinya nama, amin.

Selasa, 02 Juni 2009

Me And Family

Aku....
Aku hanyalah seorang perempuan biasa saja
Seorang istri dan ibu dari 2 anak lelaki paling tampan di dunia
Mereka adalah mentari yang senantiasa menyongsong hari-hariku
Semangat bagi setiap langkahku
Pengisi setiap suka dan dukaku,... dengan setia
Meski aku, belum pasti bisa menjadi bunda yang baik bagi mereka
Tak henti...
Tiada lelah...
Mereka senantiasa memberiku spirit
dengan harapan dan cita-cita mereka
Anak-anakku....
Kak Eca dan Dik Irzy,
Generasi Bapak dan Ibu ...
Kelak Ibu ingin kalian menjadi orang yang memberi manfaat di manapun kalian berada
Ibu sangat mencintai kalian ber-2
Suamiku... .
Pelabuhan cintaku yang terakhir
Nahkoda kapal keluarga ini
Aku berharap padamu
Agar kau bisa kemudikan kapal ini hingga ke tujuan kita bersama
Mencapai ridlo Ilahi
Bimbing aku dalam melangkah ... .
Dampingi aku saat ku bimbang ... .
Ayomiku saat ku lemah ... .
Jangan lelah menjadi tempat bersandar di kala gundah... .
Meski ku belum menjadi perempuan terbaik-mu
Ku kan mencoba menjadi yang terbaik bagimu dan bagi kedua mentari kita
yang tiada pernah redup bersinar...
I Luv You all, guyz!