Kamis, 04 Juni 2009

Memahami Cara Belajar Anak Melalui Gaya Belajar Yang Unik


Setiap individu dilahirkan dengan karakteristiknya masing-masing. Demikian pula kemampuan dalam mempelajari hal yang baru. Kemampuan seseorang untuk memahami dan menyerap suatu informasi sudah pasti berbeda tingkatnya. Ada yang cepat, sedang dan ada pula yang sangat lambat. Karenanya, mereka seringkali harus menempuh cara berbeda untuk bisa memahami sebuah informasi atau pelajaran yang sama.
Seorang guru dituntut memiliki minimal dua kompetensi yang digunakan dalam proses pembelajaran. Kompetensi tersebut adalah kompetensi yang bersifat administrasi dan non administrasi. Kompetensi yang bersifat administrasi digunakan untuk kontrol dalam proses pembelajaran. Sedangkan kompetensi yang bersifat non administrasi sebenarnya adalah yang lebih penting dalam menentukan keberhasilan proses pembelajaran dan bersifat lebih dominan. Di antaranya adalah keterampilan mengetahui karakteristik belajar siswa. Memang dalam sistem pembelajaran ada program remidial dan pengayaan untuk perbaikan dan peningkatan prestasi siswa. Namun program tersebut tidak akan berjalan lancar bila hanya semata-mata menjalankan program saja tanpa melihat keheterogenan siswa.
Gaya belajar merupakan suatu kombinasi dari bagaimana ia menyerap, dan kemudian mengatur serta mengolah informasi. Gaya belajar bukan hanya berupa aspek ketika menghadapi informasi, melihat, mendengar, menulis dan berkata tetapi juga aspek pemrosesan informasi dalam merespon sesuatu atas lingkungan belajarnya. Dalam buku Quantum Learning atau Quantum Teaching dijelaskan tentang karakteristik belajar seseorang atau gaya belajar seseorang. Dalam buku tersebut diuraikan bahwa siswa memiliki tiga tipe belajar atau kombinasi dari ketiganya. Tipe-tipe belajar yang dimaksud yaitu tipe visual, tipe auditorial dan kinestetik. Ketiga tipe ini memiliki ciri khas dan penanganan yang khusus pula.
Gaya belajar tipe visual adalah gaya belajar yang dominan mengandalkan visual. Ciri-ciri gaya belajar ini adalah :
• Berbicara dengan cepat
• Pengeja yang baik
• Teliti terhadap yang detail
• Pembaca cepat dan tekun, lebih suka membaca ketimbang dibacakan
• Mengingat apa yang dilihat daripada yang didengar
• Pelupa dalam menyampaikan pesan verbal
• Sering menjawab pertanyaan dengan jawaban singkat
• Senang terhadap seni daripada musik
• Sukar atau tidak pandai memilih kata-kata ketika berbicara
• Senang memperhatikan melalui demonstrasi daripada ceramah.
• Pembawaannya rapi dan teratur.
• Suka mengantuk bila mendengarkan penjelasan yang panjang lebar
Penanganan belajarnya adalah dengan dibantu kombinasi peraga visual, gambar/slide atau simbol-simbol, penggunaan VCD, menandai kalimat dengan stabilo atau dengan pengamatan langsung
Gaya belajar tipe auditorial adalah gaya belajar yang dominan mengandalkan auditorial atau pendengaran. Ciri-ciri gaya belajar ini adalah :
• Berbicara dengan diri sendiri saat bekerja atau belajar
• Menggerakkan bibir mereka ketika membaca dan mendengarkan.
• Pandai dalam menyampaikan pesan verbal
• Dapat mengulangi dan meniru nada, birama atau warna suara tertentu ketika bercerita.
• Memiliki kesulitan ketika menulis tapi pandai bercerita dan fasih ketika berbicara
• Senang berdiskusi, berbicara dan menjelaskan sesuatu dengan panjang lebar
• Lebih senang musik dari pada seni yang melibatkan visual
Penanganan belajarnya adalah sering diajak diskusi, tanya jawab, mengulang kalimat atau menghafal menggunakan nada/irama tertentu
Gaya belajar tipe kinestetik adalah gaya belajar yang dominan praktek atau eksperimen atau yang dapat diujicoba sendiri. Ciri-ciri gaya belajar ini adalah :
• Berbicaranya dengan perlahan dan cermat
• Ketika berbicara dengan seseorang biasanya ia menyentuh atau memegang orang yang diajak berbicara atau tangannya sibuk dengan memainkan sesuatu umpama pena.
• Berorientasi pada fisik dan banyak gerak
• Mengahafal sambil berjalan dan melihat
• Belajar melalui manipulasi atau praktik
• Senang berkreasi
• Banyak menggunakan isyarat tubuh
• Tidak dapat duduk diam dalam waktu yang lama
• Kemungkinan besar tulisannya jelek
• Tertantang dengan suatu aktivitas yang menyibukkan dan selalu ingin mencoba atau bereksperimen sendiri.
• Senang dengan aktivitas fisik, olahraga atau kerja praktik
Penanganan belajarnya adalah sering dibantu dengan melibatkan mereka dalam praktik langsung, belajar dari pengalaman atau menggunakan media komputer. Kebanyakan dari tipe gaya belajar ini cenderung aktif, sehingga bagi beberapa guru yang belum memahami gaya belajarnya, siswa seperti ini kadang dianggap sebagai siswa pembuat ulah. Ada baiknya di tengah pelajaran guru member jeda waktu, sehingga anak dengan gaya belajar ini tidak menjadi bosan.
Dengan mengetahui karakteristik belajar siswa, seorang guru akan dapat memberikan bekal kepada siswanya untuk dapat menghadapi perubahan cara atau pola belajar di tiap jenjang pendidikan. Siswa tidak akan mengalami shock study terhadap perubahan pola pembelajaran tersebut. Dan yang jelas dapat menangani keheterogenan cara belajar siswa untuk bersama-sama mencapai ketuntasan belajar. Bagi guru, dengan mengetahui keheterogenan dalam gaya belajar siswa, dapat membuat makin kreatif dalam menyampaikan model pembelajaran yang bervariasi yang mengkombinasikan berbagai gaya belajar, sehingga ketercapaian belajar semakin baik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar